Wujud Kepedulian dan Empati: Guru SMAN 17 Bulukumba Beri Bantuan Seragam kepada Murid

Bulukumba, 22 Juli 2025 – Setelah sukses menggelar Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dari tanggal 14 hingga 18 Juli 2025, SMAN 17 Bulukumba kembali menorehkan tindakan mulia yang menyentuh hati,para guru secara sukarela memberikan Bantuan Seragam Sekolah Kepada Siswa Baru yang dianggap Layak Menerima.

Bantuan ini merupakan bentuk empati dan kepedulian dari seluruh civitas akademika, khususnya guru-guru SMAN 17 Bulukumba, terhadap siswa yang menghadapi kendala ekonomi di awal tahun ajaran baru.

“Kami ingin semua siswa memulai pembelajaran dengan semangat dan rasa percaya diri. Seragam bukan sekadar pakaian, tapi juga simbol bahwa mereka bagian dari keluarga besar SMAN 17 Bulukumba,” tutur Kepala Sekolah, Dra. A. Nirwati, M.M., M.Pd.


Bantuan diserahkan langsung di Ruangan TU sekolah dengan suasana sederhana namun penuh haru. Guru-guru menyisihkan sebagian rezekinya secara sukarela, tanpa paksaan, demi menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan menyenangkan.

Wakasek Kesiswaan, Risno Royano, S.Pd., Gr,menjelaskan bahwa inisiatif ini muncul setelah pihaknya mengamati langsung situasi peserta didik baru selama kegiatan MPLS berlangsung.

“Kami menyadari bahwa ada siswa yang belum memiliki perlengkapan sekolah yang memadai. Oleh karena itu, setelah MPLS berakhir, kami anggap ini waktu yang tepat untuk menyampaikan bantuan, agar anak-anak bisa memulai hari-hari belajar mereka tanpa beban,” jelasnya.

Tanggapan juga datang dari Ibu Hastina, yang turut mengapresiasi kekompakan guru-guru dalam menyukseskan inisiatif ini.

“Kami tidak ingin ada siswa yang merasa berbeda hanya karena kondisi ekonominya. Semangat kami satu: menciptakan sekolah yang ramah, adil, dan menyenangkan. Bantuan ini semoga bisa menjadi penyemangat bagi anak-anak untuk terus semangat belajar,” ungkapnya.

Salah satu siswa penerima bantuan tampak menahan haru saat menerima seragamnya. Ia berterima kasih kepada para guru atas perhatian dan kasih sayang yang diberikan, yang membuatnya merasa lebih percaya diri menjadi bagian dari SMAN 17 Bulukumba.

Bantuan ini juga menjadi bentuk konkret nilai karakter yang diajarkan di sekolah: gotong royong, empati, dan rasa kemanusiaan. Tidak hanya sekadar mendidik secara akademik, SMAN 17 Bulukumba ingin membangun sekolah sebagai tempat tumbuhnya jiwa sosial dan kepedulian.

Kegiatan ini diharapkan berlanjut di masa depan dan menjadi contoh inspiratif bagi seluruh warga sekolah.

0 Komentar